Sebagaimana Seorang Guru

Guru adalah profesi yang sangat membanggakan untuk orang-orang yang betul-betul memahaminya. Selain mengajarkan matapelajaran di Sekolah seorang guru tentu harus memiliki kemampuan mendidik siswanya. Mendidik siswa memiliki cakupan yang luas, untuk mancapai keprofesionalan sebagai seorang guru hendaklah mampu mencapai tahap ini. 
Seorang guru profesional, selain mampu mengolah kelas dengan baik tentu harus bisa menjadi orang tua bagi murid-muridnya di sekolah. Menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral yang baik dalam keseharianya. 
Penanaman nilai yang diberikan oleh seorang guru tidak hanya mencapai tahap ceramah saja, akan tetapi seorang guru yang profesional harus mampu menjadi teladan bagi murid-muridnya. Untuk itu seorang guru juga dituntut agar bisa memberikan contoh perilaku yang baik di lingkungan sekolah, seperti:  1. datang tepat waktu,
2. memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu,
3. berpenampilan menarik, rapi dan sopan,
4. bertutur kata yang sopan dan menggunakan bahasa serta intonasi yang sesuai,
5. Menghargai pendapat muridnya
6. Mampu memberikan motifasi
7. Mampu menjadi pendengar dan penasehat bagi murid-muridnya
8. serta berbagai  perilaku baik lainya.


Dalam menjalankan kegiatan di sekolah, ada beberapa guru yang terkadang melakukan hal tidak tepat hanya untuk mencapai kepuasan individu. Meskipun begitu tidak sedikit dari mereka yang menyadari akan kesalahan fatal tersebut. Yaitu, mereka yang memancing siswanya untuk bercerita mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keburukan dan kekurangan guru lain kemudian bermaksud memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikanya. Sekilas hal tersebut akan dirasakan sebagai tindakan baik bagi guru pelaku, mungkin dia merasa bahwa melakukan hal seperti itu adalah salah satu tindakan baik yang bisa dilakukan oleh seorang guru, membantu mendengarkan keluh kesah siswanya dan turut memberikan masukan agar siswa menemukan solusinya. Namun bapak/ibu guru sekalian, berhati-hatilah sekali dalam melakukan hal ini, jika bapak/ibu guru tak mampu menjadi seorang penengah yang baik, anda hanya akan menjadi seorang guru yang membuat rekan kerja anda semakin buruk citranya di depan murid-muridnya. Mungkin hal tersebut menyenangkan bagi anda, karena anda akan semakin mendapat simpati dan disenangi oleh murid-murid anda. Namun secara keseluruhan tindakan tersebut adalah hal yang justru mencoreng keprofesionalan anda sebagai seorang guru. Sebuah tindakan jahat yang terbalut dalam selimut kebaikan. 
Bisakah anda berhati-hati dalam hal ini? 
1. Lakukan dengan baik ketika anda adalah seorang guru bk, tanpa menambah citra buruk rekan kerja anda
2. Lakukan dengan baik jika anda adalah wali kelas mereka, tanpa menambah citra buruk rekan kerja anda
3.memberikan masukan hanya jika benar-benar siswa anda yang memulai dan guru yang dibicarakan sudah benar-benar melewati batas dalam melakukan penyimpangan
Lalu jika anda tidak pernah memiliki hubungan itu atau anda bahkan tidak pernah mengajar mereka, kemudian anda bertanya mengenai kekurangan masing-masing guru kepada siswa-siswa anda. Siswa anda pun menceritakan semua dan anda memberikan masukan seolah anda adalah guru yang sangat perhatian dan memahami perasaan mereka. Maka yang anda lakukan adalah SEBUAH KESALAHAN BESAR YANG MENCORENG KEPROFESIONALAN ANDA SEBAGAI SEORANG GURU.
Perlu anda ketahui bahwa murid tetaplan seorang anak yang mungkin akan dengan mudahnya mengubah sudut pandang mereka mengenai seorang guru disaat merekan mendengarkan nasehat dari guru lain. Semoga kita semua bisa menghindar dari perbuatan seperti itu saat kita adalah seorang GURU.
Previous
Next Post »